Jumat, 25 Januari 2013

Sejarah Musik Progressive Metal

Awal Mula Perkembangan Progressive Metal



Progressive metal adalah aliran musik yang menggabungkan unsur-unsur heavy metal dan progressive rock. Seperti halnya progressive rock, progressive metal sangat dipengaruhi oleh musik klasik dan jazz, tetapi dimainkan dengan tempo lebih cepat dan menggunakan banyak distorsi gitar listrik. Beberapa contoh kelompok musik progressive metal adalah Dream Theater, Symphony X dan Spock's Beard.
beberapa pemusik mendefinisikan lagu progressive metal adalah lagu yang mempunyai banyak perubahan tema dari lagu jazz halus hingga full distorsi dengan melodi yang cepat dan rumit.
Progressive metal adalah perkembangan dari musik rock progressive yaitu yang memainkan musik rock dengan cepat tetapi masih memperhatikan unsur melodius. Elemen-elemen pada musik ini menonjolkan pada ketrampilan para musisinya, Rush, Genesis, Yes dan Asia adalah contoh dari kelompok musik yang memainkan Progressive Rock. seiring dengan perkembangan teknologi maka berkembanng pula teknik-teknik bermusik para musisi Rock, mereka bereksperimen dengan bebunyian yang jarang di dengar oleh orang. Fates Warning, Dream Theater, Symphony X dan Dragonforce adalah kelompok musik yang bagian dari pengaruh progressive Metal

source: http://sraksruk.blogspot.com/2012/08/progressive-metal.html

Mike portnoy vs Mike mangini drum kit

Mike Portnoy Drum Set

Berikut saya akan membandingkan beberapa set drum dua drummer dream theater (mike portnoy mantan drumer DT)
sebelumnya thanks to om google yg sudah menyediakan gambar hehe.. :)
okeh yg pertama mulai dari
MIKE PORTNOY











kit/set drum mike mangini:





nah.. memang ke dua drummer ini sama2 jago tetapi gue tetep memilih MIKE PORTNOY sebagai jawara, kalo kamu?? :))

MIke Portnoy

MIKE PORTNOY


Mike Portnoy lahir pada 20 April 1967 dan dibesarkan di Long Beach, New York, di mana minatnya pada musik dimulai pada usia dini. "Ayahku adalah seorang rock n 'roll disk jockey, jadi saya selalu dikelilingi oleh musik terus-menerus. Saya punya koleksi catatan besar ketika saya masih muda dan dicintai nyata The Beatles dan kemudian di Kiss. Tidak bisa dihindari bahwa saya akan menjadi seorang musisi. "begitu katanya"

Meskipun Mike belajar sendiri cara memainkan drum, dia mengambil kelas-kelas teori musik di sekolah menengah. Selama masa itu ia mulai bermain di band-band lokal Intruder, Rising Power dan Inner Sanctum, yang terakhir yang merilis album mereka sendiri. Mike meninggalkan band setelah mendapat beasiswa untuk menghadiri Musik Berklee College di Boston.


Kolektor keranjingan banyak hal, Mike memiliki luas array of Dream Theater memorabilia termasuk bootlegs, poster, kliping dan segala sesuatu di bawah matahari dengan nama band di atasnya. Ia juga bertanggung jawab untuk menangkap semua band tidak di video rekaman dan DAT. Koleksi video yang besar termasuk film favorit tahun 2001, A Clockwork Orange, Jacob's Ladder dan The Wall bersama dengan episode The Simpsons dan mengesankan pertandingan tinju.


Mike mengatakan bahwa pengaruh terbesar adalah Rush drummer Neil Peart dan almarhum Frank Zappa. Drumer favorit lainnya termasuk Terry Bozzio, Vinnie Colaiuta, Simon Philips, John Bonham dan Keith Moon dan band-band seperti The Beatles, Queen, Yes, Metallica, Jellyfish, Iron Maiden, U2 dan Jane's Addiction. Dia juga seorang penggemar musik rap.

Senin, 21 Januari 2013

Mengapa aku suka Dream Theater

Menggapa aku suka dream theater

     Ya.. Dream Theater adalah band progressive metal terkemuka di muka bumi ini, band ini sangat berkarakter mulai dari vokal,lirik,hingga musikalitasnya yang tidak usah diragukan lagi. Dream Theater terdiri dari 5 "profesor" musik yaitu james Labrie (vokal) jordan ruddes (keyboard) john myung (bassist) john petteruci (guitar) dan mike mangini (drum) dulunya mike portnoy, mike portnoy memegang peran besar di band ini, karena dia sang pendiri sekaligus leader di DT

Dream Theater Dulu:




Dream theater sekarang:



awal aku tau Dream Theater adalah waktu aku kelas 2 smp, waktu itu sang mantan ku, jadi sedih nih ngomongin mantan, soalnya itu mantan terakhir aku hikzz.. ;(( okeh lanjut ke topik, saat itu mantan aku menanyakan tentang dream theater, padahal waktu itu aku masih ababil dengan suka band seperti killing me inside, pee wee gaskins, dll karna tidak ingin kelihatan malu akupun mencoba browsing dan ternyata lagu dream theater ada banyak di kompie kakak ku, yaudah aku coba iseng dengerin lagunya DT, lagu pertama DT yg ak denger yaitu "This Dying Soul" awalnya aku sempet binggung sama musiknya "maklum masih ababil, hee.." kesan pertama waktu denger lagu itu adalah, lagunya panjaaanngg.. karna ga biasa dengerin lagu lebih dari 10 menit, dan akhirnya ane pelan2 dan penuh kesabaran denger tu lagu dan akhirnya ane bener2 jatuh cinta, lalu ane coba browsing2 tentang DT  eh ketemulah dengan sang drummernya si om mike portnoy dia adalah satu-satunya pedoman ane dalam bermain drum dari dulu hingga sekarang. eh iya ngomong2 ane seorang drummer loh hehe.. tapi sayang sekarang mike portnoy sudah ga bersama DT lagi, dan diganti dengan mike mangini tp ane tetep setia denger lagu DT kok karna lagunya ga pernah ngebosenin meskipun lagunya yg panjang luar biasa, jarang banget DT ngeluarin lagu yg 4 menitan, mereka selalu mengeluarkan lagu sekitar 10-20 menit, mengapa mereka selalu mengeluarkan lagu yg panjang? mungkin karna skill musikalitas dan penciptaan lirik yg luar biasa, beberapa lirik lagu yg bisa buat ane merinding tu ada "The spirit carries on" mungkin kebanyakan penggemar DT udh pada tau ya sama tu lagu, soalnya tu lagu, lagu sejuata umat pencinta DT sih. oh iya Dream Theater ga selalu bermain musik pelan ko, ada juga bahkan banyak jg lagu mereka yg metal dengan suara gitar petteruci dan gebukan drum mike portnoy (dulu)  yg sangar dan skillful seperti lagu constant motion, the dark eternal night, take the time "ga terlalu metal sih,tp skillful bgt" dan masih banyak lg lagu2 DT yg membangkitkan semangat.
ga hanya lagu DT pun sering menggeluarkan lagu2 instrumental seperti "stream of  consciouness" dan "the dance of eternity" dua lagu instrumental tersebut adalah kesukaan ane karna permainan portnoy,petteruci,ruddes dan myung sangatlah kompak dan harmonis, terkadang ane suka bengong dan tahan nafas sendiri kalo dengernya.

okeh mungkin itu pengalaman ane mengapa ane suka ama DT, sory kalo ada kesalahan atau ke sok tauan, maklum nubie nih broo hehe..
kalo kalian penggen tau lebih dan berbincang2 dengan penggemar Dream Theater lainya, bisa gabung ke forumnya kok di: www.idtfc.com

SEJARAH DREAM THEATER


DREAM THEATER
Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Terbentuk pertama kali pada tahun 1985 dengan nama Majesty. Didirikan oleh Mike PortnoyJohn Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi, yang mengisi posisi vokalis sampai saat ini.
Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinianuntuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini.
Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grupthrash metal seperti Metallica. Album mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Scoreyang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.
Namun menjelang akhir tahun 2010, sang drummer Mike Portnoy memutuskan untuk keluar dari band ini, yang kemudian digantikan oleh Mike Mangini setelah melalui audisi menyisihkan 6 drummer kelas dunia. Album mereka yang terbaru "A Dramatic Turn of Events" yang digarap bersama drummer baru mereka, diluncurkan pada pertengahan 2011, dengan hits pertama "On The Back Of Angels". 


Sejarah

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Michael Stephen Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemainkeyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama "Majesty". Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
Pada saat - saat tersebut, Portnoy, John Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karier di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karier musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia Stagan, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.


Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
  • Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
  • Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" diOctavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
  • Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dariAwake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"
  • Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
    • Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
    • Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
    • Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
    • Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
    • Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
    • Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
  • Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
  • Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan albumOctavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"
  • Analisis detail tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike rio Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen